Friday, October 12, 2001

uah, dingin banget neh AC na warnet, heuahahha, padahal sayah tidak bisa hidup di alam yang dingin..heheh, ini lagi ac na meuni dingin pisan..:).
udara yogyakarta malam tadi juga bener-bener dingin pisan, iih sebel aku mah. sampe gak is abobo dengan nyenyak mikirin sms yang datang bertubi-tubi, serasa seleb deh, ehuahahah.

Dan tanganku beku di keyboard ini, tak isa mengetikankata yang mau aku ungkapkan begitu saja, hasrat yangtak tertahan terpaksa aku tunda kembali, rangkaian kata yangtelah aku susun rapi, kembali aku urungkanuntuk aku publikasi, bukan apa-apa, tapi ya itulahkenyataanyang ada. tentang sebuah cerita kasihyang tak sampai, tentang cerita tentang lembayung senja di kota yogyakarta, tentang tengah malam di saat hujan gerimis di alun-alun utara, juga tentang betapa indahnya parangtritis kala purnama. aku tidak bis amenuliskan semuanya itu denganbegitu cepatnya, kata yang ada di otakku saat ini ya cuman ini, kata-kata yang seharusnya tidak perlu aku tuliskan di sini, karena memang gak mengartikan apa-apa.
aku pengen bercerita tentang deretan awan kelabu, aku juga pengen bercerita tentang sejuta makna dari pelangi sehabis hujan di pagi ini, aku juga pengen bercerita tentang gadis yang aku damba, aku juga pengen berceloteh tentang orang-orang yang kerap kali meninggalkanku karena tingkahku sendiri, dan setiap kata yang tertulis oleh jariku, hanyalah kata-kata itu-itu saja sejak jaman dahulu kala..hahahhha, maklumlah, di samping aku bukan penulis yang baik, aku juga gak ada bakat buat nulis kali yaa, yang aku bisa hanyalah berkeluh kesah pada semua yang ada, walau aku gak tau kenapa kalian suka baca tulisanku..heuahaha..pede nya..:), dah ah, kayaknya aku mlai kumat deh kalau dah nulis kek gini, pokoknya pada intinya, pagi ini aku lom mandi, itu saja..:)

Aku terbangun di pagi ini dengan mimpi yang masih segar dalam pikiranku. Selama satu dua menit mataku menyalang menatap langit-langit kamar tidurku yang tetap seperti dahulu, sumpek dan takberaturan. mengingat mimpi itu sepenuhnya.
Dalam pencarian kudapatkan diriku dalam sejumblah situasi di mana aku merasa betul-betul tersesat dan bingung, tak dapat memutuskan bagaimana melangkah maju. Aku tidak pernah sadar akan objek pencarianku, tetapi mimpi itu meninggalkan dalam diriku perasaan sangat dalam.
Kabut mengapung melintasi tanah dan melekat pada padang rumput di kejauhan, brung-burung penyanyi bersahut-sahutan di pepohonan, ketika aku berjalan meninggalkan kampusku tercinta, puncak matahari menembus kakilangit di sebelah timur. warnanya menakjubkan. Langit biru tua di atas cakrawala yang cerah merah kekuningan.
Gelombang ketidak sabaran bangkit dalam diriku. Aku memandang mencoba membangkitkan keadaan cinta kasih pada diriku sendiri.
Pepohonan dan semak-semak memperkihatkan campuran warna hijau yang kaya. Helai-helai daun rumput pucat dan berbintik-bintik, tetapi bunga-bunga putih yang bergerombol menciptakan pola yang unik di kejauhan.
Aku masih berbaring di tempat tidurku dan mengatupkan pelupuk mata, sementara pikiranku berpacu. Apa yang harus aku lakukan sekarang.
Lagi aku bermimpi dengan sangat jelas .....bentar ah nulisnya, curhat ma nie dolo, dia lagi kesepian katanya, nulisnya entar aja yaa, atut dia mayah lagi..hehehehhe, back to nie

Tuesday, October 09, 2001

dan aku menantikan senyumnya mentari di pagi hari esok, semoga secerah pagi ini. aku suka udara yogyakarta dengan langit yang membentang biru seakan permadani tanpa batas di seisi cakrawala.

Dan Duka pun Mengalir seperti Air
[ Kesaksian bagi Muhtar Ali ]

1

Di alam terbuka: kita bicara tentang cinta.
Di alam terbuka: kita bicara tentang duka.
"Cinta hanya membuat kita terlibat dalam prasangka, dalam mimpi-mimpi atau kenangan yang mungkin sudah kelewat percuma," ujarmu sambil menundukkan kepala. Ya, kini kulihat kau seperti telah kehilangan kendali, seperti telah kehilangan diri. Hanya garis kecewa yang tersisa pada guratan dahimu, tetapi kau selalu saja gigih mencoba mengalahkan rindu, meski kau selalu saja terjerat oleh perasaan cinta, meski akhirnya cuma duka yang kau terima.
Ada hampa yang menjerat bola matamu.
Ada benci yang mengikat garis senyummu.
Ah, tiba-tiba aku membayangkan: ada sungai yang mengaliri hatimu, ada sungai yang mengaliri dukamu.


2

Dan duka pun mengalir seperti air. Kau berkata: "Mungkin kita harus selalu tertawa, meski hidup cuma permainan yang getir." Kulihat wajahmu menyimpan kebimbangan yang enggan kauucapkan. Kedua bola matamu yang hampa, bersinar gelisah memburu cinta.
Betapa cemas kini kaurasakan perjalanan waktu. Betapa kuasa tangan-tangan sunyi menyekap ruang hatimu. Betapa banyak langkah yang kaupertaruhkan demi menuntaskan dahaga pencarianmu.
Astaga! Kini kulihat kau tak lagi berpijak di bumi. Kini kau telah menjelma kupu-kupu yang hinggap dari bunga ke bunga, namun kau pun merasa makin asing dengan dirimu sendiri: ya, cinta telah membuatmu jadi hampa.


3

"Bila kausakiti hati orang yang kaucintai, maka pedihnya akan menggores hatimu sendiri."



4

Dan duka pun mengalir seperti air. Kini kau jadi seorang lelaki yang berjalan sendirian di bawah gerimis hujan. Betapa pun pedih duka kaurasakan, kau tetap bertahan. Hitam rambutmu basah tergerai di dahi, kini tiada kauhiraukan.
"Kekasih, mengapa cinta, mengapa penuh dengan kebencian?" lirihmu, sambil memandang butiran hujan dan awan hitam yang bergerak perlahan. Namun kini matamu tak lagi basah oleh airmata, maka tak ada lagi duka merayapi sepanjang garis senyummu yang sederhana, maka kebencian berlalu bersama angin yang berhembus perlahan sehabis hujan. Mungkin kini kau berharap cinta sejatilah yang akan menuntunmu menjadi manusia, menghapus cemas pada sukma, membasuh debu-debu hatimu dengan cahaya.
Namun, siapakah kekasih yang selalu kautunggu itu?

dan hujanpun telah berhenti, yogyakarta kembali menampakan senyumnya

Sunday, October 07, 2001

vous m'avez blessé

dan jika saja aku hanya menjadi pengisi waktu luang
maka aku akan menundukkan kepalaku dan berlalu


cinta itu omong kosong yang paling manis
dan perhatian itu racun yang paling berbahaya
karena pria bermulut manis adalah ular berbisa
dan wanita yang terjatuh lebih bodoh daripada domba

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants