Saturday, December 28, 2002

Jika ku bertanya, "Dimanakah dia ?",
maka dia menjawab "Dia disana menunggumu".
Lalu dengan tak pasti ku bertanya kembali, "Dimana dia sesungguhnya ?",
Kemudian dia menjawab "Dia disana, tapi tak tahu persis dimana".

"Bagaimana kabarnya ?" ku bertanya,
"Dia baik-baik saja" jawabnya yang lalu berbalik membelakangi.
Kujawab "Oh, Sukurlah kalau begitu".

Telah lama tak kudengar kabarnya,
Sentuhan lembut surat-surat merdu yang dulu,
tak pernah kuterima lagi, entah kemana dia.
Suara merdu yang dulu masih selalu kutunggu tiap minggu,
kini hanyut dengan bunyi detak keraguan hati, entahlah.

Dalam hati ku bertanya "Kenapa ?",
teman-temanku selalu bilang.."Sudah, waktu telah berlalu".
Kadang ku jawab lemas "Iya, aku tahu".

Orang bilang.. "Lautan kuseberangi, Gunung kan kudaki, untukmu".
Dulu, Aku bilang..
"Mati tenggelam di lautan, mati jatuh ke jurang, kutempuh hanya untukmu"
Ku bersumpah seribu janji, bahkan mati demi hati cintamu.
Sekarang, kan ku akan bilang…..aku kehilangan kamu

**dari sisipin cacatan harian di bulan agustus 2000**

Segala sesuatu yang aku ulangi ....
Segala sesuatu yang sudah aku lewati ....
Segala sesuatu yang aku jumpai ....
Segala sesuatu yang aku sudah nikmati ....
Segala sesuatu yang aku cintai ....

Hanyalah satu ...... masalah WAKTU.

Sendiri aku disini ..
Tak diberi apa yang ku kehendaki ..
Berhenjak ? ... ku tetap terdiam

Berat, pedih, perih, hati ini ..
Ku ingin keluar dari sini ..
Tapi... Ku terdiam..

Kasian diriku ini ..
Dihianati .. dihindari ..
Mati hati ini ... terdiam..

Tapi...
Sinar matahari di pagi indah ini..
Segulung ombak yang hanyut dalam bumi ..
Setinggi awan yang putih suci membentang di langit biru..
Sebiru laut yang diterpa sinar jingga mentari ..
Warna Pelangi yang melukisi detik hidup...
Warna alam, warna hidup, warna cinta....makna,....ya bermakna. makna harapan sejuta angan
Oh ..indahnya..cinta ini, walau hujau menghalau dan angin menerpanya...
lagi.........hanya masalah WAKTU.

sepi batinku dini hari
untuk menggapai tahun demi tahun
tak ada yang menunggu atau kutunggu
kepasrahan bagai tembikar yang pecah
habis juga guna
dan selamat tinggal

Pada angin malam aku adukan
Segenap duka dan kebahagiaan
Pada angin malam aku titipkan
Salam kerinduan akanmu

Pada embun pagi aku bisikan
Kalau bening bulirnya sebening matamu
Pada matahari pagi aku sampaikan
Kalau hangat sinarnya sehangat tatapanmu

Pada burung-burung dan pepohonan aku utarakan
Kalau merdunya kicauan dan rindangnya dedaunan mereka
Sangat kalah dengan semua yang ada di dirimu
Walau aku sendiripun belum tahu semuanya

Pada rembulan malam aku mengadu
Kalau sinar lembutnya tak bisa mengubah keputusanku
Pada gelapnya malam aku berkata jujur
Kalau saat ini aku sedang merindukan kamu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants