Thursday, July 15, 2004

menikmati sebatang rokok dengan sebotol teh buatan pabrik yang iklannya di mana-mana serasa bercumbu denganmu di atas kasur busa di kost anku dulu, tanpa rencana, tanpa pemikiran, tanpa niatan, mengalir bagaikan cairan teh yang aku hisap lewat batang sedotan yang diam tak pernah memprotes setiap hisapan yang ku lakukan untuk sekedar mengisi kekosongan dan kesepian yang kian memuncak yang melanda hari-hariku selepas dari kota jahanam itu. kota keindahan yang selalu membuai para penghuninya dengan segala macam kehidupan yang bisa dengan mudah di lakukan untuk sekedar memburu kesenangan atau malah memenuhi hasrat kehidupan yang kian mencekik leher karena semua sisi membutuhkan uang yang bisa di cari lewat apa saya, termasuk menjual diri, tapi cinta tak mungkin bisa di beli, itu kata saya, entah kata yang lainnya, karena saya tak punya ingatan, dan berfikir tanpa pikiran, mungkin

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants